Saturday 25 November 2017

Pesta Adat Bobby-Kahiyang di Medan Jadi Bukti Kayanya Budaya Nusantara



Pesta permikahan yang dilaksanakan di Medan adalah merpakan Acara Pesta Adat yaitu Horja Godang
Horja Godang (pesta adat besar) pernikahan Muhammad Bobby Afif Nasution dengan putri tunggal Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, berlangsung meriah di komplek Bukit Hijau Regency, Taman Setia Budi Indah Medan, Sabtu (25/11/2017).

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi, yang ikut menghadiri Horja Godang tersebut mengatakan, horja godang ini menunjukkan kayanya adat budaya nusantara.
‘’Ini menunjukkan bahwa Indonesia itu kaya, khususnya Sumatera Utara yang juga kaya dengan adat budaya," sebut Erry.
Erry pun menegaskan bahwa pesta adat yang telah dilangsungkan baik di Solo dengan ritual suku Jawa dan Medan dengan Horja Godang ala Mandailing, menandakan begitu kayanya Indonesia dengan adat budaya yang masing-masing punya keunikan tersendiri, khususnya Sumatera Utara yang juga terdapat berbagai suku di dalamnya.
Dalam kesempatan itu, Erry yang turut hadir pada acara tersebut bersama istrinya, Evi Diana Br Sitorus, terlihat menikmati dan meresapi setiap prosesi adat yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari. Ia pun menyampaikan ucapan selamat kepada kedua mempelai Bobby dan Kahiyang yang telah mengikuti dan menjalani serangkaian acara adat sejak awal pekan lalu hingga kemarin puncak acara Horja Godang.
"Mudah-mudahan keduanya menjadi keluarga yang senantiasa rukun, sakinah, mawaddah, warohmah," kata Erry.

 Dalam resepsi tersebut, Presiden Jokowi memberikan nasihat atau Ajar Poda (kata-kata nasehat) kepada kedua mempelai. Presiden menyampaikan ajar Poda tersebyt bahasa Mandailing. Hal ini disebutkan sebagai bagian dari kekayaan adat budaya nusantara.
"Kita diajarkan, holong da maroban domu, domu maroban parsaulian. Kasih sayang membawa persatuan. Persatuan membawa kebaikan bersama," ucap Jokowi.
"Ada beberapa hal yang ananda berdua amalkan,
pantun hangoluan, teas hamatean, untuk itu harus menjaga sopan santun, jika tidak menjaga sopan santun maka malapetaka akan datang," sebut Jokowi didampingi Ibu Iriana.
Jokowi juga mengingatkan dalam bahasa Mandailing 'suan tobu di bibir dohot di ate-ate'. Artinya sesuatu yang baik itu, tidak hanya terlihat manis di bibir saja, tetapi dalam hati juga harus sama. Begitu juga dalam membina kerukunan bertetangga, bersaudara, dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Sehingga apa yang diperbuat, maka begitu pula yang akan diterima dari orang lain.